Buat kalian yang nggak sempet beli bukunya ato nggak ada kuota buat donlut versi PDFnya (yang resmi, ofkors), ini aku mau bagi resensinya. Tapi ya gitu, cuma resensi. Kan nggak seru kalo aku spoiler-in seluruh ceritanya. So here it is!
Namaku Erin .... Salam kenal ya............
Kamis, 25 April 2019
Nggak Ada Lampu? Dunia Aja Diparalel!
Jumat, 12 Januari 2018
Day by Day (Catatan ASMOPS 2017 edisi terakhir)
Selasa, 20-11-17
Tim ASMOPS Indonesia berpose setelah pengumuman pemenang. Yey, dapet silver euy!!!
Akhirnya,
selesai juga ASMOPS & ASMO 2017. Nanti kita ada acara city tour, habis itu malemnya closing
ceremony plus pengumuman. Deg-degan juga. Plus, aku juga sedih, karena
habis itu sudah nggak bisa main bareng lagi, kecuali kalau kita kebetulan
ketemu atau janjian.
Rabu, 10 Januari 2018
Day By Day (Catatan ASMOPS 2017)
Ini adalah kelanjutan ceritaku tentang kegiatan ASMOPS tempo hari. Bagi yang belum baca, kalian bisa klik disini:
http://erinlaily.blogspot.co.id/2018/01/day-by-day-catatan-asmops-2018-bagian-1.html
Senin, 19-11-17
http://erinlaily.blogspot.co.id/2018/01/day-by-day-catatan-asmops-2018-bagian-1.html
Senin, 19-11-17
Wow. Aku baru ingat kalo nanti cultural night. Dengan kata lain, nanti malam, kami nari. Tapi
daripada mikirin nari yang masih nanti malam, mendingan aku mikirin team round habis ini. Kali ini aku nggak berharap banyak
sih, soalnya aku satu tim sama Po’an. Di percobaan timnya aja dia bercanda
terus, nggak tahu nanti pas testnya serius atau nggak. Selain sama Po’an, aku
juga satu tim sama Fachri n Tim. Kami sepakat pake nama tim ‘Paradise Bird’.
Soalnya
ada dua model, tulis sama eksperimen. Jadi waktu kami masuk ruangan, udah ada
bahan-bahan eksperimen di atas meja. Ada pipet, tabung mungil, 3 gelas kaca
sama 1 gelas plastik, bunga mawar, marigold, sama anggrek, sama kertas buffalo.
Aku dan Kiona menjelang Cultural night
Selasa, 09 Januari 2018
Day By Day (Catatan ASMOPS 2017) Bagian 1
Kamis,
16-11-17
Sekarang aku lagi ada
di Jakarta, tepatnya di Pop Hotel. Tahu nggak, aku lolos ASMOPS lho, ke
Thailand! Omigosh, feel
wow gitu lah. Ini pertama kalinya aku naik pesawat, apalagi ke luar negeri.
Dari
IPA SD selain aku ada Afnan dari Cilacap, Evan dari Balikpapan, Raya dari Bali,
Fachri dari Banyuwangi, sama Nathan. Kalau MTK SD ada Timmy, Josephine, Mafazi yang
aku cuma tahu namanya, sama anak lainnya yang nggak aku kenal.
Aku
berangkat ke Jakarta bareng Timmy sama Tante Fefe, mamanya
Tim. Sebenarnya Tante Fefe juga ikut sampai ke Thailandnya juga sih. Mama sama
Papa kan nggak mungkin ikut berangkat, terlalu mahal. Jadinya ya aku dititipin
ke Tante Fefe. Asyik sih asyik-asyik aja, tapi rasanya jadi nggak enak sama
Tante Fefe. Apalagi Tante Fefe terlalu baik, semua ditraktir. Rasanya kayak
sia-sia aja aku bawa uang buat makan di bandara. Aku juga nggak enak sama Tim,
soalnya dia jadi kayak dicuekin gitu lah. Tapi memang dari sananya pendiam sih.
Kamis, 06 April 2017
OSN... Oh OSN (part 1)
OSN merupakan Olimpiade sains dan matematika yang diselenggarakan secara resmi oleh pemerintah. OSN terbagi secara bertahap. Yaitu seleksi tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kota, tingkat porpinsi, tingkat nasional, dan IMSO (International Math and Sains Olympiad). Olimpiade ini khusus bagi anak kelas 4 dan 5 yang memiliki bakat di bidang IPA dan matematika.
Pada seleksi tingkat kelurahan, seleksi dilakukan disekolah masing-masing. Setiap sekolah dapat memilih max. 10 orang terbaik matematika dan 10 orang terbaik ipa
OSN tingkat kecamatan:
Semua berawal dari lomba tingkat kecamatan. Lomba berlangsung di SDK Anak Panah. Ada 4 wakil dari SD Luqman Al-Hakim. Yaitu aku (Ipa), Haizun, Aldyto, dan Fais (math). Sayangnya, lomba saat itu bertepatan dengan berlangsungnya OSK, yang juga kuikuti. Sehingga Ust. Wahyu harus melobi panitia OSK. Untungnya, panitianya membolehkan datang terlambat, asalkan pukul 10.00 sudah datang.
Pertama aku mengikuti OSN, lalu pukul 08.30 meminta izin kepada pengawas untuk keluar awal. Soalnya pilihan ganda, bisa kukerjakan dengan cepat. Tapi soalnya lumayan susah juga. Jam sudah menujukkan pukul 09.00, aku segera turun dan mencari Ust. Imam. Aku mengerjakan soal OSK dengan cepat. 50 soal pilihan ganda. Aku keluar bersama dengan anak-anak yang lain. Walau seharusnya aku keluar pukul 12.00 karena telat. Tapi nggak papa, yang penting, aku bisa mengerjakan soalnya. Masalah selesai, diiringi dengan tatapan heran dari mama😋
Alhamdulillah, kami berempat dari Luqman Al-Hakim lolos kebabak tingkat kota. Walaupun dapat rangking 49, soalnya konsentrasiku terpecah karena harus mengikuti OSK. Tapi Aldyto dan Fais rangking 3 dan 2, sedangkan Haizun rangking 18. Alhamdulillah, OSK aku lolos juga. Semifinalnya berlangsung tanggal 8 April besok. Sayangnya, semifinal OSK-nya bertepatan dengan wisuda tahfidz disekolahku. Sehingga aku tidak bisa ikut...😠Kok perasaan, OSK selalu bertepatan dengan acara lain ya?
OSN tingkat kota
Well, mengikuti 2 lomba sekaligus membuatku nggak terlalu konsen. Sebab, selain memikirkan soal-soal yang cukup untuk membuat kepala puyeng ini, aku juga memikirkan tentang OSK. Alhamdulillah, kita berempat lolos ke babak tingkat kota. Lokasi lomba kedua ini bertempat di SDK Santa Clara. Disana, kita bertemu Ken dan Kent.
Aku mengenal Ken dan Kent sebagai anak Rumah Bo2 senior, tempat les bimbingan Ust. Imam. Disana pula tempat Aldyto, Fais, Haizun, dan Una les untuk olimpiade matematika. Begitu bertemu, Aldyto, Ken, Kent, Fais, dan Haizun langsung mendiskusikan soal yang tadi. Membicarakan berapa yang nggak diisi, serta bertanya cara mengerjakan soal yang mereka anggap sulit. Mereka terlihat sangat akrab.
Memang anak rumah bo2 akrab satu sama lain walau beda agama. Alhamdulillah, dibabak tingkat kota ini pun, aku, Ken, Aldyto, dan Fais lolos seleksi 10 besar. sesudah itu, akan ada pembinaan khusus yang diadakan oleh dinas pendidikan surabaya. Pembinaan itu bertujuan untuk memilih 3 besar tingkat kota. Selanjutnya, siswa 3 besar tersebut dipersiapkan untuk menuju OSN tingkat propinsi.
Bersambung di: OSN...Oh OSN (Part 2)
Pada seleksi tingkat kelurahan, seleksi dilakukan disekolah masing-masing. Setiap sekolah dapat memilih max. 10 orang terbaik matematika dan 10 orang terbaik ipa
OSN tingkat kecamatan:
Semua berawal dari lomba tingkat kecamatan. Lomba berlangsung di SDK Anak Panah. Ada 4 wakil dari SD Luqman Al-Hakim. Yaitu aku (Ipa), Haizun, Aldyto, dan Fais (math). Sayangnya, lomba saat itu bertepatan dengan berlangsungnya OSK, yang juga kuikuti. Sehingga Ust. Wahyu harus melobi panitia OSK. Untungnya, panitianya membolehkan datang terlambat, asalkan pukul 10.00 sudah datang.
Pertama aku mengikuti OSN, lalu pukul 08.30 meminta izin kepada pengawas untuk keluar awal. Soalnya pilihan ganda, bisa kukerjakan dengan cepat. Tapi soalnya lumayan susah juga. Jam sudah menujukkan pukul 09.00, aku segera turun dan mencari Ust. Imam. Aku mengerjakan soal OSK dengan cepat. 50 soal pilihan ganda. Aku keluar bersama dengan anak-anak yang lain. Walau seharusnya aku keluar pukul 12.00 karena telat. Tapi nggak papa, yang penting, aku bisa mengerjakan soalnya. Masalah selesai, diiringi dengan tatapan heran dari mama😋
Alhamdulillah, kami berempat dari Luqman Al-Hakim lolos kebabak tingkat kota. Walaupun dapat rangking 49, soalnya konsentrasiku terpecah karena harus mengikuti OSK. Tapi Aldyto dan Fais rangking 3 dan 2, sedangkan Haizun rangking 18. Alhamdulillah, OSK aku lolos juga. Semifinalnya berlangsung tanggal 8 April besok. Sayangnya, semifinal OSK-nya bertepatan dengan wisuda tahfidz disekolahku. Sehingga aku tidak bisa ikut...😠Kok perasaan, OSK selalu bertepatan dengan acara lain ya?
OSN tingkat kota
Well, mengikuti 2 lomba sekaligus membuatku nggak terlalu konsen. Sebab, selain memikirkan soal-soal yang cukup untuk membuat kepala puyeng ini, aku juga memikirkan tentang OSK. Alhamdulillah, kita berempat lolos ke babak tingkat kota. Lokasi lomba kedua ini bertempat di SDK Santa Clara. Disana, kita bertemu Ken dan Kent.
Aku mengenal Ken dan Kent sebagai anak Rumah Bo2 senior, tempat les bimbingan Ust. Imam. Disana pula tempat Aldyto, Fais, Haizun, dan Una les untuk olimpiade matematika. Begitu bertemu, Aldyto, Ken, Kent, Fais, dan Haizun langsung mendiskusikan soal yang tadi. Membicarakan berapa yang nggak diisi, serta bertanya cara mengerjakan soal yang mereka anggap sulit. Mereka terlihat sangat akrab.
Memang anak rumah bo2 akrab satu sama lain walau beda agama. Alhamdulillah, dibabak tingkat kota ini pun, aku, Ken, Aldyto, dan Fais lolos seleksi 10 besar. sesudah itu, akan ada pembinaan khusus yang diadakan oleh dinas pendidikan surabaya. Pembinaan itu bertujuan untuk memilih 3 besar tingkat kota. Selanjutnya, siswa 3 besar tersebut dipersiapkan untuk menuju OSN tingkat propinsi.
Bersambung di: OSN...Oh OSN (Part 2)
Minggu, 26 Februari 2017
Tak ada kata lelah untuk kasti...
Sudah seperti tradisi bagi siswa perempuan SD Lukim untuk bermain kasti setiap pulang sekolah. Dan sudah seperti tradisi pula bagi siswa laki-laki untuk bermain bola setiap pulang sekolah. Setiap hari, selalu saja ada pertengkaran memperebutkan lapangan.
Maklum saja, dua kubu sama-sama memilih satu lapangan dan tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, waktu bermain dijatah bergantian. Tapi walau sudah dijatah tetap saja bertengkar.
Maklum saja, dua kubu sama-sama memilih satu lapangan dan tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, waktu bermain dijatah bergantian. Tapi walau sudah dijatah tetap saja bertengkar.
Rabu, 22 Februari 2017
Membuat Desain yang Sesuai Keinginan
Ada
yang mempunyai hobi mendesain baju? Hobi tersebut mempermudah kita dalam
memilih baju favorit. Kita tinggal mendesain baju kita sesuai keinginan, lalu
menjahitkannya ke penjahit. Mudah dan simpel. Kegiatan ini sangat cocok untuk
anda yang mempunyai bakat menggambar.
Langganan:
Postingan (Atom)