Selasa, 16 Agustus 2016

creative writing 1: sang putri merindukan hujan

          Seorang peri bunga terbang hilir mudik menebarkan serbuk ajaib pada tanaman yang terdapat di halaman istana. Pekerjaan menaburkan serbuk ajaib itu tidak membutuhkan waktu lama. Bersamaan dengan selesaiya dia menaburkan serbuk pada tanaman terakhir, dia mendengar suara yang keras sekali di dekatnya. Timbul rasa penasarannya. Dia pun terbang untuk melihat. Ternyata, sumber bunyi itu adalah suara jendela dibuka dengan keras. Dari balik jendela itu, menyembul kepala seorang gadis. Wajahnya tampak cantik, tapi dia terlihat murung. Di belakangnya, berdiri seorang wanita. Tampaknya, gadis cantik yang murung tadi adalah sang putri. Sang putri menghembuskan napas sedih. Kemudian, dia berbicara.
"Aku ingin hujan turun lagi di kota ini. Tampaknya, karena banyaknya polusi, awan pun enggan memberikan airnya pada kita. Udara di sini menjadi panas. Ajaib bunga-bunga ini dapat tumbuh " ujarnya sedih
"tuan putri, aku yakin hujan akan turun lagi kelak" wanita di belakangnya berusaha menenagkan sang putri
"Ya, ya, ya, aku tahu. Tapi kapan? mnungkin untuk waktu yang lama" sang putri terlihat makin sedih

          Peri bunga itu juga tampak sedih. Dia ingat, peri awan sudah lama pindah dari kota peri. Sekarang yang bertugas menurunkan hujan adalah peri es dan peri matahari. Karena itulah, hujan jarang turun. Peri bunga itu segera membicarakan masalah tersebut dengan ratu peri. Kebetulan, ada seorang peri baru di koota peri. Dan ratu segera memilihnya untuk menjadi peri awan. Peri baru itu menjalankan tugasnya dengan baik. Sang peri bunga mendapat ide bagus. Dia meminta bantuan peri air dan peri awan untuk menjalankan rencananya. Keesokan paginya, peri bunga dan peri air turun ke bumi. Sang peri bunga membuat tanaman-tanamandi halamn istana berbunga. Dia juga menaburkan bibit rumput ke tanah kosong di sekitar jalan istana. Kemudian, peri bunga meminta peri air untuk memberi butiran air di jendela kamar sang putri dan di atas tanaman yang berbunga. Tak lama kemudian, sang putri pun bangun. Peri bunga itu segera memberi tanda kepada peri awan untuk menurunkan hujan. Sang putri terdiam. Kemudian dia membuka jendela. Betapa bahagianya sang putri melihat hujan turun lagi. Dan akhirnya, si peri bunga mendapatkan apa yang dia inginkan. Akhirnya, dia dapat melihat sang putri tersenyum lebar.