Selasa, 24 November 2015

adventure in venezuela



Di dandelion girl pony school, terlihat beberapa anak sedang berpatroli di koridor sekolah yang tua. Mereka adalah para senior girl. Senior girl adalah sebutan untuk siswi yang bertanggung  jawab  atas murid kelas tiga dan empat. 
Para senior girl yang terpilih akan menempati tempat sebagai senior girl generous, senior girl honesty, dan senior girl kindness. Tiga anak ini adalah Helena, Marlissa, dan Arabella. Pada suatu hari, ketika mereka sedang berpatroli seperti biasanya, Marlissa melihat sebuah portal di perpustakaan. Dalam hati, dia ingin sekali masuk ke portal tersebut. Namun, tugasnya harus di laksanakan. 
   Maka ia mengurungkan niat untuk memasuki portal tersebut. Setelah berpatroli dan semua beres, Marissa menemui kedua temannya yang lain. Mereka pergi ke kelas dan menceritakan laporan kepada miss jane. Ketika istirahat, Marissa menceritakan hal yang dilihatnya kepada Arabella dan Helena.
”Aku melihat portal di perpustakaan.Aku ingin memasukinya.  Aku penasaran dengan tembusannya. Tetapi tugasku sebagai senior girl harus tetap kujalankan. Maka aku pun berpatroli. Dengan rasa penasaran tertahan, aku pun berpatroli” Cerita Marissa.
”Bagaimana jika kita menyelidikinya sekarang?”  Usul Arabella. Usul itu diterima oleh yang lain dengan baik. Beramai – ramailah mereka pergi ke perpustakaan.Namun Helena merasa ada yang ganjil di perpustakaan.
”Aku merasa ada yang janggal.mengapa perpustakaan ini sepi?biasanya saat istirahat seperti ini perpustakaan selalu ramai” Kata Helena.
”Aku juga merasa begitu” Jawab Arabella. Mereka lalu memasuki portal. setelah beberapa menit di dalam portal, mereka keluar dari portal.

My poem 3 : perubahan bumiku

Lihatlah dirimu
Begitu anggun senyumanmu
Menebarkan pesonamu
Dengan warna-warni semua yang ada di atasmu

  Wahai bumiku
  Engkau tempat aku lahir
  Engkau tempat aku tinggal
  Engkau tempat aku bergembira

   sepanjang penelitian
   tak ada yang lebih baik darimu
   uranus yang dingin
   dan venus yang panas
   tak dapat menandingimu

     Lihatlah permukaanmu
     Dengan laut yang biru berkilau
     Gunung dengan salju-salju
     Dan hutan dengan flora dan fauna

Jumat, 30 Oktober 2015

My poem 4 : sahabat

Derasnya hujan
Mengguyur langit malam
Ku berjalan tanpa semangat
Menginjak genangan tanpa semangat
         
          Awan tak kunjung menghilang
         Dingin tak kunjung menyerah
         Hujan tak kunjung berhenti
         Kapan cuaca kan membaik?

Ketika ku mengadah
Ku melihat
Payung merah muda menaungiku
Melindungiku dari derasnya hujan

Rabu, 07 Oktober 2015

My poem 5 : hanya tinggal kenangan

ku melamun
di tengah hujan
menatap gumpalan awan
mengingat sebuah kenangan

 langit yang membiru
 membuatku teringat masa lalu
 ketika ku bermain bersama sahabatku
 dinaungi awan yang biru

kami berlari tak kenal lelah
kami tertawa bersama - sama
memandangi luasnya dunia
dan semua keindahanya

Senin, 31 Agustus 2015

My poem 6 : Alam Yang Indah

Langit yang cerah  
surya yang bersinar
berkilau menerangi seisi dunia
rumput melambai tertiup angin
alam menebarkan pesonanya

Tahukah kau kawan?
dibalik permukaannya 
danau menyimpan banyak rahasia
Di danau yang tenang
Di danau yang licin selicin kaca
Jaud di bawah sana
ikan berwarna warni berenang riang gembira
seperti sekelompok pelangi yang hidup

Minggu, 30 Agustus 2015

How to train the dragon

Hai....... lama tak jumpa. Tapi sekarang aku mau cerita tentang film How to train The dragon. Kalian ada yag pernah lihat filmnya? aku pernah

ceritanya tentang sebuah desa bernama Berk. Di desa Berk, banyak berkeliaran naga naga penyembur api,listrik, dan gas beracun. Kepala suku Berk, Stoick mempunyai seorang anak bernama Hiccup. Hiccup pernah menembak naga jenis Night Fury. Di Berk, Night Fury adalah jenis naga yang paling ditakuti. Hiccup menembak Night Fury dengan meriam jaring. Sehari atau mungkin dua - tiga hari setelah tempur, Hiccup pergi ke gunung, di sana dia melihat sebuah batang pohon yang patah dan jejak memanjang di tanah, Hiccup mengikuti jejak itu dan dia melihat sosok hitam besar.  Hiccup mendekati sosok itu dan dia melihat Naga!. Seekor Night fury, jenis yang paling ditakuti sedang tertidur. Hiccup mengeluarkan pisaunya dan naga itu terbangun. Hiccup memotong tali jaring yang menjeratnya. Naga itu maju. Lalu terbang ke udara. Hiccup melihat keanehan dalam cara terbang naga itu. Dia melihat lebih seksama dan melihat bahwa ekor naga itu cuma satu. Dia pun membuat ekor palsu dari kuit. Pada suatu hari, ketika ia latihan bertarung, Hiccup tidak menggunakan perisai dan kapak seperti yang lain. Dia menggunakan rumput untuk mengalahkan naga itu. Sedikit demi sedikit, dia mengetahui tentang kebiasaan naga. Dia menjadi petarung ulung. Dia pun lebih terkenal daripada temannya, Astrid

Selasa, 23 Juni 2015

salamander hutan mangrove dan jalan setapak kayu

 Aku pernah ke hutan mangrove. Hutan mangrove adalah hutan kecil yang dipenuhi bakau. Di antara pohon  - pohon bakau banyak terdapat laba - laba raksasa sebesar ibu jari. Di hutan mangrove, terdapat jalan semacam jembatan dari kayu. Di bawah jembatan hanya ada lumpur. Kanan - kiri terdapat pohon bakau. Namun sering kali terlihat sungai berwarna coklat muda. Biasanya, aku sering menengok samping jembatan mencari salamander dan kepiting bercapit satu. Indah sekali warna kepiting - kepiting itu. Jika kalian menyusuri jembatan kayu itu, kalian akan menemukan tempat peristirahatan kecil. Disampingnya terdapat pintu. Di belakang pintu itu ada tambak.

adventure in mermaid world (part 3)



                                Hutan Tortoiselia

Mereka sampai di sebuah hutan. Hutan Tortoiselia kata Nory. Mereka melanjutkan perjalanan hingga di tengah hutan. Di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik. “Kalian, lihat aku menemukan sesuatu!” panggil Rainblowra. Empat anak yang lain berenang ke tempat Rainblowra. Benda yang di maksud Rainblowra adalah sebuah batu berwarna pelangi. Batu itu mengeluarkan cahaya yang terang. Ketika Valonia bertanya nama batu itu, nory menjawab “Itu adalah Rainbow dust. Batu itu jika ditumbuk, serbuknya dapat membuat cahaya pelangi yang menyilaukan mata. Caranya lempar serbuk itu ke arah benda yang akan disilaukan. Cahayanya dapat diperkuat dengan cermin”. Rainblowra lalu mengantongi batu itu.  Ketika mereka menyiapkan tempat untuk bermalam, Thundera menemukan gua yang cukup luas. Mereka bermalam di situ. Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan. Di mana mana rumput laut yang tinggi saja yang nampak. “Sial rumput laut ini. Di mana – mana hanya ada benda ini.” keluh Thundera. Dia lalu menebas serumpun besar rumput laut dengan pedangnya. Suara tebasan pedang itu mengagetkan Nory. “Thunder, apa yang kau lakukan?” Tanyanya. “Maaf. Rumput laut ini membuatku kesal. Jadi aku potong saja” jawab yang ditanya. Setelah itu, rumput laut tersebut tiba tiba saja hilang. Pemandangan berganti  dengan bunga – bunga bulat berwarna merah dan buih – buih kuning. Tidak ada lagi rumput laut di kanan kiri mereka. Banyak siput laut merayap di bawah mereka. “Eugh, pemandangan ini membuatku mual” keluh Flowerina. Hari mulai gelap. Nory memutuskan bermalam di situ. “Tap-tapi, serangga ini menjijikkan sekali” protes Rainblowra. “Tidak ada tapi tapian!” ujar Nory. Rainblowra mengeluh “Baiklah, tapi cari tempat yang tidak ada serangganya ya”. Nory mengajak mereka bermalam di sebuah tempat yang terlindung Karang runcing. Nory menemukan sebuah tempat yang terbebas dari karang. Dari sana mereka masuk ke tempat itu. Tempat mereka bermalam terbuat dari goa yang dilapisi rumput laut. Bagian depannya terlindung oleh karang runcing yang terletak tidak beraturan. Mereka lalu tidur. Keesokan harinya, Valonia bangun dan melihat radar. Mereka sudah dekat dengan Galapagia. “Masih ada dua tempat yang harus kita lewati untuk sampai di Galapagia. Yaitu Tebing Marianova dan Gunung sluggy river” jelas Nory. Ketika mereka sampai di tepi sungai hutan Tortoiselia, Flowerina menemukan sepohon buah yang berbentuk seperti anggur berwarna merah menyala. “Apa ini?” tanya Flowerina. “Ini geronimo grape. Jika dilempar akan mengeluarkan asap tebal berwarna merah yang membuat pusing” jawab Nory. Flowerina mengambil dua tangkai geronimo grape. Mereka lalu beristirahat sejenak di sungai itu. Nory mengambil lima butir mutiara berwarna biru. “Wah, Singing Pearl. Indahnya” puji rainblowra. “Singing pearl, Mutiara bernyanyi?” gumam Valonia.  “Makan ini. Jika kalian memakan ini,  kalian dapat mengeluarkan gelombang suara yang besar jika kalian berteriak” perintah Nory. Masing – masing anak mengambil satu Singing Pearl dan memakannya. “ Tidak ada perubahan” kata Valonia. Nory tersenyum. “ Perubahannya tidak di tubuhmu tapi di suaramu”. “ Oh iya Nory, aku akan menumbuk Rainbow dustku di sini. Kebetulan aku membawa cermin pelangiku” ucap Rainblowra. “Ya tumbuk saja di sini. Kau membawa wadah? Kalau tidak gunakan daun mangkuk itu. Untuk menumbuk, aku membawa Diamond” jawab Nory. “ Aku juga akan mencampur Geronimo grape ini dan meriam melatiku. Kau ikut Thundera?”  ajak Flowerina. Thundera mengganguk. Mereka lalu pergi ke tempat yang banyak terdapat daun mangkuknya. Flowerina mengambil satu buah Geronimo Grape dan satu kuntum meriam melati. “Pertama, campur serbuk meriam melati dan serbuk Geronimo Grape. Aduk hingga rata. Ah warnanya jadi ungu” gumam Flowerina. Thundera memperhatikan dengan penuh minat. “Campur dengan yellow orchid” Katanya sambil melepas satu bunga anggrek kuning dari bandonya. Setelah itu, dia menumbuk bunga anggrek kuning itu dengan batu yang terdapat di situ. Serbuk yang semula berwarna ungu, berubah menjadi kuning. “Jadi juga, kelinci percobaanya siput itu saja” . Flowerina melemparkan segenggam serbuk kuning itu ke arah siput laut yang sedang melintas. Ajaib ! siput jadi menari. Mereka lalu kembali ke sungai. Di sana, Rainblowra juga sudah selesai menumbuk rainbow dustnya. “Mau lihat bagaimana hasilnya Flowerina?” tawar Rainblowra. Flowerina mengangguk. “Valonia cerminku !” cermin emas Rainblowra dihadapkan ke arah matahari oleh Valonia. Flowerina mundur beberapa langkah. Serbuk Rainbow dust dilempar ke cermin oleh Rainblowra. Cermin itu mengeluarkan pelangi yang amat terang dari bagian yang terkena rainbow dust. “cantiknya” puji Flowerina. “Bagaimana dengan milikmu?” tanya Rainblowra. Flowerina melempar serbuknya ke arah siput yang sedang lewat. Seperti tadi, siput itu juga menari. Semua tertawa melihat siput yang menari berputar putar.

Senin, 22 Juni 2015

wisata pacitan

 Dulu waktu ke pacitan aku pernah diajak abi sama pakde farid ke pantai Srau. Disana,aku bermain ombak pantai, dan mencari ubur ubur yang terangkat ke pasir. Pasir pantainya putih halus sekali. Pasirnya juga banyak. Di pantai ada banyak pohon yang dahan dan rantingnya simpang siur. Aku memanjat salah satunya dan berfoto. Asyik sekali. Lalu sebelum pulang aku dibelikan es degan

Selain ke pantai Srau, aku juga pernah ke pantai klayar. Aku bermain ombak sambil berlindung dengan batu karang yang besar. Bajuku jadi basah kuyup. Karena tidak membawa baju ganti, mama belikan aku baju baru. Sebelum pulang, Aku memanjat gunung. Asyik sekali pemandangan dari ketinggian. Laut yang biru dan ombak yang besar.






Aku juga pernah ke gua gong. Asyik sekali jalan jalan di gua. Bagian dalam gua gong indah sekali. Stalaktit dan stalakmitnya berkilauan. Banyak cekungan gua yang terisi air hingga menjadi danau. Di gua juga ada  lorong - lorong buntu. Tapi di dalam gua gelap. Untung aku bawa senter. Di dalam gua ada lampu yang menerangi stalaktit dan stalakmit. di dalam gua juga ada entah marmer atau pilar aku lupa.

adventure in mermaid world (Part 2)



                                 Kalung kerajaan yang hilang

Keesokan harinya, Valonia pergi ke pantai setelah pelajaran usai. Dia langsung ke kerajaan. Valonia lalu mencari Nory. Dia menemui Nory di kamarnya. Dia lalu meminta Nory menunjukkan buku mengenai kalung kerajaan. Nory memandang Valonia heran. 
Dia lalu pergi ke perpustakaan di kerajaan. Mereka membaca buku itu di perpus. Lalu Valonia membawa buku itu ke kamar. Setelah membaca buku itu sekali lagi, Valonia meminta Nory memperlihatkan kalung itu lagi 
“Kurasa kalung ini palsu” Kata Valonia. 
Nory tidak percaya dengan ucapan Valonia. Valonia mengetahui bahwa Nory tidak percaya. Dia lalu menjelaskan.
“ Lihatlah, kalung ini permatanya bukan permata asli. Bacalah buku ini”. 
Nory lalu mengambil buku yang dipegang Valonia. Nory membaca halaman yang di tunjukkan Valonia. Kalung kerajaan atlanticia, merupakan kalung ajaib yang sangat berharga. Kalung itu, jika dicuri akan menimbulkan bencana bagi warga atlanticia. Kerajaan akan runtuh perlahan – lahan. Untuk membedakan kalung palsu dan kalung asli, ada beberapa cara. Kalung asli, jika disentuh batu sapphire di bandulnya akan mengeluarkan cahaya biru. Di sekeliling bandul segi delapan, terdapat lapisan batu amethyst. Batu ruby yang mengeliling sapphire biru berjumlah delapan buah. Empat di kanan dan empat di kiri.  
Nory menutup bukunya. Mereka memeriksa kalung itu dengan seksama. Pertama, Nory memeriksa sekeliling bandul segi delapan. Dia melihat lapisan berwarna merah. Itu artinya di sekelilingnya terdapat lapisan Amethyst. Valonia menghitung jumlah batu ruby yang mengelilingi sapphire biru. “Tepat delapan buah” gumamnya. 
“Berarti tinggal batu sapphire ini yang belum kita periksa” kata Valonia. 
Mereka lalu menyentuh batu sapphire tersebut. Tidak ada cahaya yang keluar. 
“Ini palsu” gumam Nory. 
Nory lalu memanggil beberapa orang. 
“Thundera, Flowerina,  Rainblowra cepat kesini!”. 
Berikutnya, Datang tiga ekor putri duyung.   
“ Siapa mereka ?” tanya Valonia. “Mereka sepupuku” jawab Nory. 
“Hai aku Avalonia Selexta Xaverena Blairexa. Panggil aku Valonia” Sapa Valonia. 
“Aku thundera ellexsa Flo. Panggil aku thundera” Kata putri duyung yang berekor kuning. Di bajunya terdapat gambar petir. 
“Aku Rainblowra Blow Extera” .Dia berekor pelangi. 
“Aku Flowerina blooming bow” Ucap putri duyung yang berambut pink. 
“Kau harus berhati – hati terhadap Thundera. Jangan buat dia marah” Kata Nory memperingati. “Memangnya kenapa?” Tanya Valonia. 
“Thundera adalah Emotion Mermaid. Jika dia marah, dia bisa menghancurkan benda di sekitarnya dengan kekuatannya” jelas Nory. 
Dia lalu melanjutkan “Energi yang dikeluarkannya saat dia marah adalah  Emotional power. Jika dia marah, dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan benda atau sesuatu yang membuatnya marah. Namun, karena dia petir, cahayanya dapat memencar dan mengenai benda lain”. Hening sesaat, kemudian Flowerina bertanya “Oh ya Nory, untuk apa kau memanggil kami?”. 
“Aku memanggil kalian untuk memberitahukan sesuatu” jawab Nory. Mereka lalu pergi ke kamarnya Nory. 
Di sana, Nory mulai bercerita tentang kalung yang hilang. 
“Kalung kerajaan telah dipalsukan. Aku dan Valonia telah memeriksanya. Kurasa kalung itu dicuri”. Nory lalu mengambil sesuatu dari tempat tidurnya. Setelah dilihat, ternyata itu paku!. 
“Untuk apa paku itu Nory?” tanya Flowerina. 
“Ini bukan paku biasa. Ini adalah Hidden Camera milikku. Aku menaruhnya di sisi yang berhadapan dengan tempat kalung itu disembunyikan” jelas Nory. 
Dengan Hidden Camera itu, mereka melihat siapa yang memalsukan dan mencuri kalung itu. Namun, dengan Camera itu ternyata tidak bisa. 
Akhirnya Thundera mengambil keputusan. “Kurasa hanya ada satu cara kita dapat menemukan kembali kalung kerajaan. Kita terpaksa menggunakan Starfish Satelit dan Sea radar.”. 
Thundera menekan papan pelapis dinding di kamar Nory. Dari tembok, keluar sebuah laci. Di dalamnya terdapat sepuluh buah benda berbentuk bintang laut dan sebuah radar monitor. Thundera mengambil lima bintang dan melemparkannya ke luar. 
“Beres, sekarang kita pantau dari radar monitor.” katanya. 
Lima Bintang itu merekam daerah seluruh mermaid world. Titik merah berada di kerajaan Galapagia. Artinya kalung kerajaan di sembunyikan di sana. 
“Kita sudah mengetahui tempat kalung itu disembunyikan. Besok kita berangkat mengambil kalung itu kembali” Kata Rainblowra. 
Mereka lalu bersiap siap. Flowerina mengambil lima kuntum bunga kuncup dari kamarnya, Rainblowra mengambil  cermin emasnya, Thundera membawa pedang, dan Nory dengan busur es. Valonia menggunakan kipas api milik saudara Nory. Keesokan harinya, mereka berangkat. Nory membagikan sebuah gelang ke masing – masing orang. 
“Pakai ini. Ini adalah Holoraid. Gunakan untuk menghubungi teman dan mempermudah mencari kalung itu di Galapagia.” Setelah itu mereka berangkat

candi penataran dan dan candi induk



  
                                           Mendaki puncak candi induk

 Dulu sewaktu aku masih kelas dua, aku pernah ke candi penataran di blitar. Aku bermain kejar - kejaran dan berfoto di dekat candi. Asyik sekali. Ada banyak candi kecil dan satu candi induk. Candi induk itu tinggi sekali. Aku pernah mencoba naik sampai puncaknya. Aku takut melihat ke bawah. Tetapi rasanya seru sekali berada di puncak candi induk yang tinggi sekali. Aku melihat tembok batu berukir indah di bawahku. Tangga candi induk yang banyak itu juga berukir. Indah sekali. Aku berdiri beberapa senti dari tembok pembatas. Merasakan angin menerpa wajahku. Di puncak candi induk, aku bermain sebentar lalu kembali turun.  Setelah itu aku ke kolam ikan





kucing-kucingku yang manis (part 2)

Ini kucingku yang lain.Fotonya bareng

Pertama enzo.dia kucing cowok.bulunya oranye dan putih
kedua Enjoss.Dia juga cowok.Bulunya hitam gelap.Sekarang dia hilang entah kemana
Ketiga Louie.Masih cowok juga. Warna bulunya juga Oranye dan putih.Bentuk ekornya melengkung di pucuknya



kucing-kucing imutku

 Aku punya banyak kucing. Aku punya fotonya.

Ini popo,kucingnya tetanggaku. Kata mama,popo kucing campuran.Tapi bagiku,campuran atau bukan gak masalah.Popo bulunya tebal berwarna coklat. Perutnya gendut.Popo kucing cewek



yang ini namanya jabrik. Bulunya oranye dan putih.Ekornya menggulung di pucuknya.Jabrik cowok.Dia suka kupanggil Puci-puci.Sayangnya jabrik sudah mati karena sakit


kalau yang ini kancil. Kancil itu namanya. dia cowok yang gagah sebenarnya. Tapi dia sedikit pemalas. Sukanya tidur di tengah jalan. Dia masih hidup. Warna bulunya hitam putih




sebenarnya kucingku masih banyak yang belum di perlihatkan di sini.Tapi terlalu banyak


Minggu, 21 Juni 2015

adventure in mermaid world (part 1)

       Halo, teman - teman. Lama gak jumpa ya. Aku punya cerita baru lho. Tapi ya,begitulah belum selesai juga. Baru setengahnya. Rencananya mau kucetak jadi buku. Tapi belum selesai sudah ganti ide. Nih ceritaku

 
                                        Invite the mermaid world

aku tinggal di istana
yang terletak di lautan
jauh dari daratan
dikelilingi pengawal yang setia

Seorang gadis menutup bukunya. Dia bernama nory. Nory merupakan princess kerajaan atlanticia. Di mermaid world, semua nama tempat mengambil nama lautan.Seperti Coralia, Pasifica, Shellow dan lainya. 
Nory mempunyai saudara bernama Valonia. Tetapi dia dan Valonia terpisah. Di daratan, Valonia berada di Camellia art school. Camellia art school merupakan sekolah berasrama. Di camellia, Karena kesulitan mengucapkan namanya, Valonia dipanggil Blaire. Dia mempunyai sahabat bernama Selenia dan ellenia. 
Pada suatu hari, ketika Valonia berjalan jalan di pantai, di situlah dia bertemu Nory. Ketika Valonia berjalan jalan di sekitar pantai,dia melihat seorang anak perempuan sedang berjemur di pasir pantai. 
“ Hai namamu siapa?” Tanyanya. 
“Aku nory kamu siapa?” Jawab Nory. 
“Aku Valonia tapi teman teman memanggilku Blaire” balas Valonia. 
“ Bisa berenang?” tanya Nory. 
“ Ya” Jawab Valonia. 
“Berenang yuk. Aku bisa bernapas di air. Kamu bisa menyelam?” Ajak Nory. 
Mereka lalu Menyelam. Di air, Valonia melihat kaki Nory berubah menjadi Ekor. 
“ Kamu putri duyung?” tanya Valonia “Ya aku putri duyung, kamu juga kan?”  Jawab Nory. 
Valonia bingung mendengar perkataan Nory. Dia lalu melihat kakinya juga berubah menjadi ekor. 
“Ekor kita sama bentuknya ya” kata Valonia. 
“ Apa mungkin kita saudara?” Tanya Nory. 
“Bagaimana bisa?” Valonia balas bertanya. 
Nory lalu menjelaskan, “Di mermaid world, Bentuk ekor berbeda beda. Jenisnya juga banyak. Ada ekor lion fish seperti kita, ada ekor dolphin, ekor ikan cupang, ada ekor angel fish, dan macam macam. Biasanya, sebuah saudara mempunyai jenis ekor yang sama. Nantilah aku tanya pada bunda.” 
“Aku pulang ya” pamit Valonia sambil berenang menjauh. Di darat,dia melihat ekornya telah berubah menjadi kaki. 
“Aneh” gumamnya. Di Camellia, dia disambut oleh 2 sahabatnya 
”Habis darimana Blaire?” tanya Selenia. 
“Habis dari pantai. Tahu tidak ada kejadian aneh sewaktu di pantai tadi. Aku ceritakan dikamar ya” Jawab Valonia. 
Mereka lalu pergi ke kamar. Sesampainya di kamar,pintu dikunci oleh Ellenia. Kemudian Valonia mulai bercerita 
“Tadi sewaktu di pantai, aku bertemu dengan seorang putri duyung. Awalnya kukira dia anak perempuan yang sedang bermain. Ketika kami menyelam, aku melihat kakinya berubah menjadi ekor. Kakiku juga." 
Kata gadis itu, "Nanti dulu siapa tadi namanya?"
"Ooh ya Nory. Kata Nory, jenis ekorku dan ekornya adalah jenis ekor lionfish. Ekornya seperti berumbai”. 
Keesokan harinya, Valonia kembali ke pantai setelah pelajaran pertama. Dia kembali bertemu Nory. 
“Yuk ke kerajaan. Akan kuperlihatkan sesuatu padamu” Ajak Nory. 
Mereka lalu pergi ke kerajaan. Sesampainya di kerajaan, Nory lalu mengajak Valonia pergi ke kamarnya. Valonia terkejut melihat kamar Nory. Dari luar tampaknya kecil tetapi dalamnya besar sekali. Valonia melihat Nory menekan - nekan beberapa bagian di dinding. 
Setelah itu Nory berteriak menyuruh Valonia berpindah “Valonia, pindah! Nanti kau terperosok ke dalam!”. 
Valonia mundur beberapa langkah. Dia melihat ubin di dekat kakinya bergeser. Berikutnya, Muncul sebuah tiang yang ujungnya berbentuk seperti mangkok. Di dalam mangkok itu terdapat seuntai kalung. 
“Bagus ya, ini kalung Kerajaan Atlanticia. Kalung ini menunjukkan siapa yang berhak memimpin Atlanticia. Kalung ini akan bersinar jika yang memegangnya orang yang berhak.” 
Setelah itu, Nory menutup kembali ubin yang bergeser di lantai. Kalung itu memang bagus. Terbuat dari perak. Bandulnya berbentuk segi delapan dengan batu sapphire di tengahnya. Di sekeliling batu sapphire itu terdapat batu ruby kecil – kecil. 
Valonia bertanya kepada Nory“ Apa yang terjadi jika kalung itu tidak ada?”. 
Nory menjawab, “Kalung itu juga merupakan sumber kekuatan Atlanticia. Jika kalung itu sampai hilang, maka Atlanticia akan runtuh”. 
“Berarti, kalung itu tidak boleh sampai hilang ya” kata Valonia. Nory tersenyum. Setelah itu, Valonia pamit pulang. Dan berenang ke permukaan. Valonia berniat melihat kalung itu keesokan harinya. Dia melihat sesuatu di kalung itu. Tapi esoknya, terjadi sesuatu yang membahayakan kerajaan. Kalung itu hilang !. Valonia, Nory, Dan 3 teman Nory berpetualang untuk  mencari kalung itu.

Begitulah isinya. Tapi masih awal. Nanti akhirnya ada lagi.